Dengan melaksanakan program latihan diharapkan karyawan yang
telah mengikuti program latihan dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap dan
moral, tingkah laku. Karyawan yang sudah mengikuti latihan diharapkan mempunyai
ketrampilan dan pengetahuan yang meningkat, sehingga dapat melaksanakan tugas
sesuai dengan yang diinginkan.
Sasaran utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program
latihan (training) sebagai berikut :
a.Pekerjaan diharapkan lebih cepat dan lebih baik
b.Penggunaan bahan dapat lebih hemat
c.Penggunaan peralatan dan mesin diharapkan akan lebih tahan
lama
d.Angka kecelakaan diharapkan lebih kecil
e.Kekeliruan dalam pekerjaan diharapkan lebih berkurang
f.Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin. (Nitisemito,
1982)
Perencanaan
latihan
Suatu pekerjaan yang akan dilakukan perlu diadakan
perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan. Demikian juga dengan program latihan,
memerlukan perencanaan terlebih dahulu.
Menurut Manullang,Tanpa adanya perencanaan, kegiatan latihan
bisa jadi tidak sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Disamping itu
biaya dan waktu yang digunakan bisa semakin banyak dan terbuang dengan sia-sia.
Sebelum latihan atau pendidikan dilaksanakan maka terlebih
dahulu dibuat perencanaan. Perencanaan latihan atau pendidikan, meliputi
penetapan tujuan pokok hal, yaitu:
Tujuan
training
Langkah pertama dalam program training adalah
menetapkan apa yang harus dicapai dalam training tersebut. Berdasarkan
tujuan tersebut dapat ditetapkan metode training mana yang akan
digunakan, subyek yang dibahas, peserta dan instruktur.
Subyek
latihan
Apa yang harus dibahas dalam training haruslah
dihubungkan dengan kebutuhan organisasi yang mengirim pegawai-pegawai yang
mengikuti training yang bersangkutan. Dengan kata lain subyek yang
dibahas dalam suatu training harus ada hubungannya dengan usaha untuk
merealisir apa yang menjadi tujuan dari training yang bersangkutan.
Jadwal
training
Jadual training yang tepat, sangat berpengaruh untuk
efektifitas suatu program training. Ia harus bersesuaian dengan
keinginan para peserta.
Lokasi
training
Dalam menetapkan lokasi suatu training yang perlu
diperhatikan selain pemberian fasilitas bagi training adalah suasana
yang sebaik mungkin sehingga para peserta merasakan suasana iklim yang tepat
untuk belajar.
Jumlah
dan kualifikasi para peserta
Jumlah
dan kualifikasi peserta perlu pula mendapat perhatian, jumlah peserta sebaiknya
jangan melebihi tiga puluh orang para peserta sebaiknya agak homogin, terutama
dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman.
Intruksi
Sesungguhnya salah satu variaabel yang sangat menentukan
untuk efektifitas suatu training selain peserta, metode training
dan bahan adalah instruktur atau pelatihnya. Ada tiga kualifikasi penting yang
harus dipenuhi oleh setiap instruktur :
1)Pengetahuan yang mendalam mengenai
topiknya
2)Faham akan berbagai metode training
3)Adanya keinginan untuk mengajar
Metode
latihan
Perencanaan metode yang akan digunakan sangat diperlukan
agar program latihan bisa berhasil dengan baik, metode latihan harus
disesuaikan dengna jenis pekerjaan.
Terdapat empat metode dasar dalam pelatihan Menurut Flippo,
yaitu :
1)Pelatihan
di tempat kerja (on-the job training)
Metode ini dilakukan langsung di tempat kerja, sehingga
peserta akan mudah mengerti dan memahami.
2)Sekolah vestubule
Merupakan bentuk latihan dimana pelatihnya bukanlah para
atasan langsung, tetapi pelatih-pelatih khusus sekolah ini biasanya melatih
jenis pekerjaan yang sama dengan pelatihan di tempat kerja.
3)Program magang
Program magang lebih mengutamakan pendidikan jika di banding
dengan pelatihan ditempat kerja atau sekolah vestibule. Artinya program magang
melibatkan pengetahuan dalam melakukan suatu ketrampilan atau serangkaian
pekerjaan yang berhubungan.
4)Kursus-kursus khusus
Merupakan bentuk pengembangan karyawan yang lebih mirip
pendidikan dari pada pelatihan, kursus-kursus ini biasanya diadakan untuk
memenuhi minat dari para karyawan dalam bidang-bidang pengetahuan tertentu
(diluar bidang pekerjaan).
Sedangkan dalam metode – metode pelatihan, terdapat tiga
kategori pokok program latihan, yaitu:
a)Metode praktis (on the job training)
Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan
yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan
supervisi langsung seorang “pelatih” yang berpengalaman. Berbagai macam teknik
ini yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :
-Rotasi
jabatan
Memberikan kepada karyawan pengetahuan tentang bagian-bagian
organisasi yang berbeda dan praktek berbagai macam ketrampilan manajerial.
-Latihan
instruksi pekerjaan
Petunjuk-petunjuk pengerjaan secara langsung pada pekerjaan
dan digunakan terutama untuk melatih para karyawan tentang cara pelaksanaan
pekerjaan masa sekarang.
-Magang
Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang
yang lebih berpengalaman.
-Coaching
Penyelia atau atasan memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
-Penugasan
sementara
Penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai
anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan.
b)Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode
simulasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar