Selasa, 11 Desember 2012

Sasaran yang ingin dicapai dalam latihan



Dengan melaksanakan program latihan diharapkan karyawan yang telah mengikuti program latihan dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap dan moral, tingkah laku. Karyawan yang sudah mengikuti latihan diharapkan mempunyai ketrampilan dan pengetahuan yang meningkat, sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan yang diinginkan.
Sasaran utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program latihan (training) sebagai berikut :
a.Pekerjaan diharapkan lebih cepat dan lebih baik
b.Penggunaan bahan dapat lebih hemat
c.Penggunaan peralatan dan mesin diharapkan akan lebih tahan lama
d.Angka kecelakaan diharapkan lebih kecil
e.Kekeliruan dalam pekerjaan diharapkan lebih berkurang
f.Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin. (Nitisemito, 1982)
Perencanaan latihan
Suatu pekerjaan yang akan dilakukan perlu diadakan perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan. Demikian juga dengan program latihan, memerlukan perencanaan terlebih dahulu.
Menurut Manullang,Tanpa adanya perencanaan, kegiatan latihan bisa jadi tidak sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Disamping itu biaya dan waktu yang digunakan bisa semakin banyak dan terbuang dengan sia-sia.
Sebelum latihan atau pendidikan dilaksanakan maka terlebih dahulu dibuat perencanaan. Perencanaan latihan atau pendidikan, meliputi penetapan tujuan pokok hal, yaitu:
Tujuan training
Langkah pertama dalam program training adalah menetapkan apa yang harus dicapai dalam training tersebut. Berdasarkan tujuan tersebut dapat ditetapkan metode training mana yang akan digunakan, subyek yang dibahas, peserta dan instruktur.
Subyek latihan
Apa yang harus dibahas dalam training haruslah dihubungkan dengan kebutuhan organisasi yang mengirim pegawai-pegawai yang mengikuti training yang bersangkutan. Dengan kata lain subyek yang dibahas dalam suatu training harus ada hubungannya dengan usaha untuk merealisir apa yang menjadi tujuan dari training yang bersangkutan.
Jadwal training
Jadual training yang tepat, sangat berpengaruh untuk efektifitas suatu program training. Ia harus bersesuaian dengan keinginan para peserta.
Lokasi training
Dalam menetapkan lokasi suatu training yang perlu diperhatikan selain pemberian fasilitas bagi training adalah suasana yang sebaik mungkin sehingga para peserta merasakan suasana iklim yang tepat untuk belajar.
Jumlah dan kualifikasi para peserta
Jumlah dan kualifikasi peserta perlu pula mendapat perhatian, jumlah peserta sebaiknya jangan melebihi tiga puluh orang para peserta sebaiknya agak homogin, terutama dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman.
Intruksi
Sesungguhnya salah satu variaabel yang sangat menentukan untuk efektifitas suatu training selain peserta, metode training dan bahan adalah instruktur atau pelatihnya. Ada tiga kualifikasi penting yang harus dipenuhi oleh setiap instruktur :
1)Pengetahuan yang mendalam mengenai topiknya
2)Faham akan berbagai metode training
3)Adanya keinginan untuk mengajar
Metode latihan
Perencanaan metode yang akan digunakan sangat diperlukan agar program latihan bisa berhasil dengan baik, metode latihan harus disesuaikan dengna jenis pekerjaan.
Terdapat empat metode dasar dalam pelatihan Menurut Flippo, yaitu :
1)Pelatihan di tempat kerja (on-the job training)
Metode ini dilakukan langsung di tempat kerja, sehingga peserta akan mudah mengerti dan memahami.
2)Sekolah vestubule
Merupakan bentuk latihan dimana pelatihnya bukanlah para atasan langsung, tetapi pelatih-pelatih khusus sekolah ini biasanya melatih jenis pekerjaan yang sama dengan pelatihan di tempat kerja.
3)Program magang
Program magang lebih mengutamakan pendidikan jika di banding dengan pelatihan ditempat kerja atau sekolah vestibule. Artinya program magang melibatkan pengetahuan dalam melakukan suatu ketrampilan atau serangkaian pekerjaan yang berhubungan.
4)Kursus-kursus khusus
Merupakan bentuk pengembangan karyawan yang lebih mirip pendidikan dari pada pelatihan, kursus-kursus ini biasanya diadakan untuk memenuhi minat dari para karyawan dalam bidang-bidang pengetahuan tertentu (diluar bidang pekerjaan).
Sedangkan dalam metode – metode pelatihan, terdapat tiga kategori pokok program latihan, yaitu:
a)Metode praktis (on the job training)
Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang “pelatih” yang berpengalaman. Berbagai macam teknik ini yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :
-Rotasi jabatan
Memberikan kepada karyawan pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang berbeda dan praktek berbagai macam ketrampilan manajerial.
-Latihan instruksi pekerjaan
Petunjuk-petunjuk pengerjaan secara langsung pada pekerjaan dan digunakan terutama untuk melatih para karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan masa sekarang.
-Magang
Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman.
-Coaching
Penyelia atau atasan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
-Penugasan sementara
Penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan.
b)Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar